"Kedai 1001 Mimpi"


 Akhirnya ketemu juga buku yang buat gw penasaran, berawal dari cuwat-cuwit anak-anak twitter tentang buku Valiant Budi (Vabyo) yang katanya mengispirasi itu.

Setelah beberapa kali muterin rak “new arrival” dan ngecek di data pencarian buku akhirnya mas-mas Gramedia yang baik hati itu ngasih buku yang sampulnya coklat-coklat muda gitu.

Kedai 1001 Mimpi …. Yess … akhirnya bisa ngejawab rasa penasaran gw. Buku yang berkisah pengalaman Valiant Budi selama menjadi TKI di Timur Tengah sana.

Kisah berawal dari Vabyo yang tergila-gila dengan dunia timur tengah dan berharap bisa membuat cerita tentang negeri 1001 mimpi itu. Kesempatan datang hingga akhirnya dia bisa bekerja menjadi bartender coffee shop “Sky Rabbit” di Al Rashed Mall, Alkhobar – Saudi Arabia.

Menjadi TKI dia lakukan untuk bisa menulis tentang negeri 1001 mimpi, pilihan hidup yang “nggak main-main” dan sumpah gw kagum abis, karena dia kerja bukan hanya sekedar kerja (eksistensi diri) tapi punya tujuan lain.

Baca dari ceritanya aja udah kebayang deh pengorbanan dan perjuangan yang sangat sangat sangat berat, tinggal di negeri orang yang tingkat arogansinya tinggi itu enggak mudah loh.

Gw nggak bisa ceritain banyak tentang isi bukunya, mending baca sendiri dan ikut rasain ketegangan petualangannya Vabyo. Sumpah demi apa aja, mungkin kalo gw yang jadi vabyo nggak bakal bisa bertahan sampai waktu yang lama begitu deh di sana.

Demi sebuah kisah hidup yang bakal dituangin ke dalam satu cerita, dia rela ngorbanin kenyamanan hidup dan mempertaruhkan nyawanya … *speechless*

Ternyata hidup itu kayak sinetron dan kita lah sutradaranya, akan gimana hidup kita tergantung dari keinginan dan keberanian kita dalam memilih.

Vabyo mungkin orang yang berani memilih, demi menjadi sebuah penulis dia rela menjadi TKI untuk mencari sebuah pengalaman hidup yang teramat sangat luar biasa, yang ceritanya bisa mengispirasi banyak orang di luar sana dan salah satunya adalah gw.

Hidup merupakan rangkaian pilihan yang menantang tingkat keberanian untuk menerima konsekuensi atas pilihan.

Jadi nggak ada istilah “saat ini gw nggak ada pilihan” tapi yang ada adalah “gw nggak berani atas konsekuensi pilihan itu”

*Mari kita ngacaaaa*

Im not harder coz im losser … *nunduk*

Thanks to Vabyo … bukunya cukup menampar gw, untuk berani menantang pilihan !!!
Hidup bakal berwarna dengan pengalaman yang luar biasa bukan sekedar eksistensi belaka.

Komentar

Anonim mengatakan…
Damn, I hate to have it in first sight in the end of year 2011 and make me mad coz wanna read it all out after buying it. Surely it make a question it's real or just story only - but after that we will surprise and get shock of what we have know before, it's contradictive. The author make the reader's feel beside of him, thus when I meet him, may be wanna kick him off or even kiss him as the environment in the novel surely happen and touch our skin not just mind.By reading it remind me the statement of Gus DUR, yap gus DUR in youtube..........(salawatan) how proud we are in Indonesi....ups Indonesia. But one thing becomes a....a big question, much TKI means de-humanination process structure. Wish all TKI read the real life before struggling there as a poem in the tiger cage we have to roar in the cage of goat we have to bleat.

Postingan populer dari blog ini

My Beloved Friends

Cut Tary oh Cut Tary...

Jadi yang kedua itu gak enak!!