Tentang perasaan
Perasaan adalah gejala jiwa yang dimiliki semua orang, bisa diartikan juga suatu keadaan kerohanian atau peristiwa yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan antar sesama manusia yang bersifat subyektif.
Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
Perasaan setiap orang berbeda dengan yang lainnya, maka dari itu perasaan bersifat subyektif. Tergantung keadaan pribadi masing-masing.
Well, nggak mau bahas tentang perasaan dari sisi rumitnya.
Lagi mau mencurahkan perasaan yang entah kenapa susah untuk dipahami sama hati sendiri.
Rumit .. mungkin kita kadang rumit dengan perasaan sendiri, biasanya kalo lagi rumit gini ada pengaruh dari gejolak perasaan yang mulai terkontaminasi sama yang namanya cinta.
Sebenernya nggak ngerti juga apa arti perasaan ini, kadang datang bergejolak seperti pembuluh darah yang sedang dipompa jantung menuju keseluruh sel tubuh. Bikin kita bahagia dan bikin dunia jadi terasa indah untuk ditinggali berlama-lama.
Atau kadang seperti flu yang membuat rongga hidung tersumbat dan melakukan hal yang ringan seperti bernafas saja sulit. Sesak dan kelam dunia terasa.
Perasaan memang bisa dibohongi namun ada batas expirednya.
Nggak bisa berlama-lama mengumpati apa yang kita rasakan, meskipun kadang ego lebih cerdik dalam menyembunyikan apa yang hati rasa. Namun ketika masa expirednya tiba, ego nggak mudah mengalahkan perasaan.
Perasaan akan tetap ada dan akan tumbuh ketika ego mengusiknya, berlari sejauh apapun, kalo perasaan sudah bermain, hati akan memilih berbalik arah menuju ke rasa yang dulu tumbuh.
Semakin dibunuh perasaan itu semakin tumbuh dibagian sudut hati yang lain. Entahlah .. hanya bisa membiarkan rasa ini tumbuh tanpa harus ada yang tau mungkin itu lebih baik. Memberikan waktu agar perasaan ini nampak pada yang diberi :)
Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
Perasaan setiap orang berbeda dengan yang lainnya, maka dari itu perasaan bersifat subyektif. Tergantung keadaan pribadi masing-masing.
Well, nggak mau bahas tentang perasaan dari sisi rumitnya.
Lagi mau mencurahkan perasaan yang entah kenapa susah untuk dipahami sama hati sendiri.
Rumit .. mungkin kita kadang rumit dengan perasaan sendiri, biasanya kalo lagi rumit gini ada pengaruh dari gejolak perasaan yang mulai terkontaminasi sama yang namanya cinta.
Sebenernya nggak ngerti juga apa arti perasaan ini, kadang datang bergejolak seperti pembuluh darah yang sedang dipompa jantung menuju keseluruh sel tubuh. Bikin kita bahagia dan bikin dunia jadi terasa indah untuk ditinggali berlama-lama.
Atau kadang seperti flu yang membuat rongga hidung tersumbat dan melakukan hal yang ringan seperti bernafas saja sulit. Sesak dan kelam dunia terasa.
Perasaan memang bisa dibohongi namun ada batas expirednya.
Nggak bisa berlama-lama mengumpati apa yang kita rasakan, meskipun kadang ego lebih cerdik dalam menyembunyikan apa yang hati rasa. Namun ketika masa expirednya tiba, ego nggak mudah mengalahkan perasaan.
Perasaan akan tetap ada dan akan tumbuh ketika ego mengusiknya, berlari sejauh apapun, kalo perasaan sudah bermain, hati akan memilih berbalik arah menuju ke rasa yang dulu tumbuh.
Semakin dibunuh perasaan itu semakin tumbuh dibagian sudut hati yang lain. Entahlah .. hanya bisa membiarkan rasa ini tumbuh tanpa harus ada yang tau mungkin itu lebih baik. Memberikan waktu agar perasaan ini nampak pada yang diberi :)
Komentar
Joshua: "Dini orangnya cantik yah."
Bayu: "Perasaan gak gitu deh. Biasa aja kalee."
Joshua: "Masih kaku aja luu."