Terbang dengan Satu Sayap

....

Hal yang paling membuat gw sedih adalah saat nggak bisa mengendalikan emosi  yang meledak-ledak. Gw bisa melakukan apapun diluar akal sehat dalam sepersekian detik dan ketika sadar gw merasa bersalah yang menyiksa.

Altar ego yang banyak orang nggak tau, sisi yang sensitif dan sangat emosional, dibalik kecerian, tawa, santai, dan kesan cuek yang terlihat mendominasi sisi tersebut.

Kadang lelah sama perasaan ini, sakit merasakan letih yang nggak bisa terbagi, seperti terbang dengan satu sayap, nggak ada keseimbangan disana.

Dan hal yang paling gw takuti adalah kenyamanan dalam kesendirian, merasa apapun bisa gw lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain, istilahnya nggak ada loe, gw nggak mati, bagus sih tapi kalo hidup berjalan lurus & lancar-lancar aja, tapi kan nggak selalu begitu, kadang ada sesuatu yang membuat kita terpeleset dan saat itulah kita butuh topangan untuk kembali berjalan tanpa pincang.

Sekuat-kuatnya manusia tetap butuh sandaran, nggak mungkin bisa berjalan sendirian terus menerus, butuh ruang untuk menyeimbangkan rohani dan jasmani, apalagi perempuan meski luarnya terlihat tegar justru kerapuhan yang sebenarnya ada didalam batinnya.

Untuk bisa terbang tinggi itu harus memiliki dua sayap agar seimbang dan tak letih mengepak menggapai langit impian. Berbagi itu indah, saat sayap kanan lelah sayap kiri menopang begitupun sebaliknya.

Nah ... saat ini yang gw rasakan adalah kesadaran akan nikmatnya kesendirian, terbang dengan satu sayap dan sekuat tenaga untuk tetap mengepak, namun nggak bisa melawan kencangnya hembusan angin yang menerjang, membuatnya tak seimbang sehingga selalu kembali terjatuh dan terjatuh lagi.

Sendiri itu lelah namun lebih lelah berdua dengan orang yang salah.
Berbagi itu indah namun takkan ada indah dalam hubungan yang terpaksa.

So ... ???????  nyanyi aja yuk ..... :-P

Berhembuslah anginku bawa kicauku
Bergoyanglah daunku iringi kepakkanku
Berhembuslah anginku bawa kisahku
Bergoyanglah daunku iringi kebebasanku

Burung Gereja
By: Nugie