Tentang Hujan dan Matahari
Tentang Hujan yang berselingkuh dengan matahari, mendustakan bulan dan bintang yang selama ini menemani malamnya.
Mataharinya lagi tersenyum dibalik badan si bulan, mengacuhkan bintang yang menangis karena ditinggal hujan.
Matahari suka ria, pamer sana-sini karena telah menggenggam jemari sang hujan.
Sang hujan seperti biasa, diam dan tanpa kata.
Tak terungkap sebagaimana matahari mengungkap kedekatannya.
Entah mana yang benar dan keliru tafsirkan segala sikap dan tindak.
Hujan memang makhluk yang indah, hadirnya selalu dinanti, dan disisinya sejuk terasa.
Tak heran banyak makhluk lain ingin mendekat dengannya,
namun sang hujan begitu tertutup.
Tak banyak tentang dirinya yang terungkap,
hujan selalu bungkam dan tak pernah terduga kehadirannya.
Hujan memang indah, hujan memang ceria, hujan penuh warna jika pelangi menemaninya.
Hujan selalu diingini, selalu dinanti, namun tetap hujan hanya milik bulan dan bintang.
Matahari boleh tertawa ... matahari boleh bahagia ...
karena sehari menemani hujan bercerita.
Namun lihatlah bintang kecil disana menatapmu dengan polosnya, tegakah kau ambil kebahagiaan miliknya ?
tegakah kau ambil sumber kehidupannya?kau ambil nafasnya?kau ambil keceriaannya?
tegakah kau lihat bibir mungil itu terkatup tak mengembang?
Betapa egoisnya sang penjaga siang ini ...
menginginkan hujan pergi bersamanya meningalkan
malaikat nan mungil menangis dalam kehampaan malam !!
Itukah yang kau sebut cinta? memaksa kehendakmu? tanpa
mempedulikan yang lain disana yang sedang mengenggam tangannya?
Komentar