"Inspiring Womens"
Semalem gw baru nonton film "perempuan berkalung sorban", ternyata filmnya sangat inspiratif bgtz. Dan setiap adegannya gak rela bgtz untuk nggak disimak baik-baik. secara film itu mengenai kaum hawa yang selama ini dianggap sebagai strata kedua dalam kehidupan. Dimana peran utamanya Anisah (Revalina s.temat) yang selalu merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tuanya karena alasan perbedaan gender. menjadi pemberontak karna menurutnya hak wanita dan laki-laki itu sama didalam kehidupan. Berhak untuk mendapatkan pengetahuan yang luas agar mampu menjadi kaum hawa yang cerdas dan berfikiran maju.
Film ini sangat menginspirasi gw bgtz dan gw setuju bgtz klo kita sebagai wanita nggak harus selalu dibawah pria, kita juga memiliki hak untuk mengekspresikan apa yang ada dalam benak kita (sesuai dengan norma & aturan agama yg berlaku tentunya). Kita berhak untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang setara dengan pria.
Dan kita juga berhak mendapatkan posisi atau jabatan tertentu yang sama dengan pria sesuai dengan bidang kita.
Saat ini tidak sedikit kaum hawa yang mampu menyamakan kedudukannya dengan kaum adam dalam bidang pekerjaan. Mungkin sudah bisa kita lihat dari kepemimpinan Presiden wanita kita (Ibu Megawati) yang mampu menjadi seorang presiden wanita pertama diIndonesia, lalu menteri Keuangan kita Sri Mulyani, lalu tidak jarang kini supir-supir busway dari golongan Hawa. Mungkin ini merupakan kelanjutan dari perjuangan R.A. Kartini yang ingin mensejajarkan hak-hak wanita dengan Pria, toh ternyata wanitupun tak kalah hebatnya dari pria, wanita juga mampu memimpin bangsa ini, Dan wanita juga tak kalah hebatnya dalam mengendarai bus (huehehehe). Mungkin saat ini ibu R.A.Kartini bangga atas perjuangannya dulu karna kaum hawa masa kini yang bisa dikatakan sudah mampu mensejajarkan diri dengan Pria (berarti perjuangan beliau tidak sia-sia).
Kayaknya semangat perjuangannya R.A.Kartini sama Anisah (perempuan berkalung sorban) nggak beda jauh yah? mereka sama-sama memperjuangkan hak-hak srikandi. Agar tak dianggap remeh dan diinjak-injak oleh sang Adam.
So...Who is the next R.A.Kartini?
Apakah Anisah....???
Maka selanjutnya....???
Btw wanita-wanita isnpirasi gw...
1.R.A.Kartini
2.Megawati (Presiden wanita pertama)
3.Sri Mulyani (menteri keuangan)
4.Rose Mini (physicolog)
5.Dewi Lestari (penulis)
6.Cut Tary (huehehehheh).
Film ini sangat menginspirasi gw bgtz dan gw setuju bgtz klo kita sebagai wanita nggak harus selalu dibawah pria, kita juga memiliki hak untuk mengekspresikan apa yang ada dalam benak kita (sesuai dengan norma & aturan agama yg berlaku tentunya). Kita berhak untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang setara dengan pria.
Dan kita juga berhak mendapatkan posisi atau jabatan tertentu yang sama dengan pria sesuai dengan bidang kita.
Saat ini tidak sedikit kaum hawa yang mampu menyamakan kedudukannya dengan kaum adam dalam bidang pekerjaan. Mungkin sudah bisa kita lihat dari kepemimpinan Presiden wanita kita (Ibu Megawati) yang mampu menjadi seorang presiden wanita pertama diIndonesia, lalu menteri Keuangan kita Sri Mulyani, lalu tidak jarang kini supir-supir busway dari golongan Hawa. Mungkin ini merupakan kelanjutan dari perjuangan R.A. Kartini yang ingin mensejajarkan hak-hak wanita dengan Pria, toh ternyata wanitupun tak kalah hebatnya dari pria, wanita juga mampu memimpin bangsa ini, Dan wanita juga tak kalah hebatnya dalam mengendarai bus (huehehehe). Mungkin saat ini ibu R.A.Kartini bangga atas perjuangannya dulu karna kaum hawa masa kini yang bisa dikatakan sudah mampu mensejajarkan diri dengan Pria (berarti perjuangan beliau tidak sia-sia).
Kayaknya semangat perjuangannya R.A.Kartini sama Anisah (perempuan berkalung sorban) nggak beda jauh yah? mereka sama-sama memperjuangkan hak-hak srikandi. Agar tak dianggap remeh dan diinjak-injak oleh sang Adam.
So...Who is the next R.A.Kartini?
Apakah Anisah....???
Maka selanjutnya....???
Btw wanita-wanita isnpirasi gw...
1.R.A.Kartini
2.Megawati (Presiden wanita pertama)
3.Sri Mulyani (menteri keuangan)
4.Rose Mini (physicolog)
5.Dewi Lestari (penulis)
6.Cut Tary (huehehehheh).
Komentar